Hampir setengah dari orang dewasa memiliki kebiasaan menggigit kuku yang dikenal dengan istilah onychophagia. Kebiasaan ini biasanya dimulai dari masa anak-anak dan 3/4 lebih dari mereka baru menghentikan kebiasaan ini pada usia 35 tahun. Bagaimana cara menghentikan kebiasaan buruk yang juga dapat menimbulkan masalah kesehatan ini?
Kebiasaan menggigit kuku biasanya merupakan manifestasi dari kondisi ansietas atau kecemasan, stress, ataupun kebosanan.
Secara sosial, kebiasaan menggigit kuku merupakan perilaku yang tidak dapat diterima. Beberapa orang menggigit kuku mereka dengan sangat buruk sampai mengakibatkan jari mereka berdarah dan bentuk kuku mereka pun menjadi jelek.
Selain itu, kebiasaan buruk ini akan mengakibatkan bakteri berpindah dari kuku ke mulut maupun sebaliknya, sehingga dapat mengakibatkan infeksi. Tidak hanya kuku yang rusak, kebiasaan ini pun dapat merusak gigi dan gusi.
Berikut 5 tips untuk menghindari kebiasaan buruk menggigit kuku:
1. Jaga agar kuku tetap terawat rapi.
Beberapa para penggigit kuku tidak tahan apabila kuku mereka rusak. Namun, mereka malah tergoda untuk merapikannya dengan menggunakan gigi.
Selalu sediakan alat perawat kuku seperti gunting kuku ataupun kikir ke mana pun Anda pergi. Sehingga, apabila kuku Anda rusak atau pecah, Anda dapat merapikannya dengan alat-alat ini.
2. Gunakan alat dan bahan ini.
Anda dapat menggunakan krim, minyak, ataupun bahan pemoles kuku yang didesain khusus untuk menghentikan kebiasaan buruk ini.
Karena kebiasaan menggigit kuku merupakan kebiasaan yang tidak disadari, kini saatnya untuk mengembalikan kesadaran Anda. Ketika Anda tidak sadar menggigiti kuku yang sudah diolesi bahan-bahan tersebut, Anda akan langsung sadar karena merasakan rasa yang sangat tidak enak dari kuku Anda, bisa berupa rasa pahit ataupun pedas. Produk ini juga direkomendasikan bagi mereka yang memiliki kebiasaan menghisap jempol.
Beberapa orang ada pula yang menutupi kuku mereka dengan stiker ataupun plester untuk menghentikan kebiasaan ini. Dokter gigi juga dapat membuatkan Anda sebuah mouth guard untuk melindungi gigi Anda dari kerusakan.
3. Alihkan perhatian.
Anda dapat mengalihkan energi Anda untuk menggigit kuku ke hal lain. Misalnya dengan membuat tangan Anda tetap sibuk.
Anda dapat menggunakan stress ball yang dapat Anda remas. Anda juga dapat mencoba memiliki hobi baru yang membuat tangan Anda tetap sibuk, misalnya menggambar, menjahit, ataupun merajut.
4. Atasi penyebab kebiasaan menggigit kuku.
Coba telusuri mengapa Anda menggigit kuku. Apakah karena cemas, stress, ataupun bosan.
Apabila Anda merasa cemas ketika naik pesawat terbang, cobalah untuk membawa majalah ataupun laptop untuk menonton film untuk membuat Anda lebih santai. Apabila Anda merasa bosan di tempat kerja, cobalah untuk sedikit berjalan-jalan singkat.
5. Minta bantuan dari para ahli.
Apabila kebiasaan menggigit kuku Anda sudah sangat parah yang diakibatkan oleh gangguan psikologis, cobalah untuk meminta bantuan dari orang yang profesional di bidang ini,yaitu psikiater.
Kebiasaan menggigit kuku atau onychophagia, merupakan bagian dari kondisi psikologis yang disebut obsessive-compulsive disorders (OCD). Psikiater akan dapat membantu dengan memberikan obat, terapi ataupun kombinasi keduanya untuk mengatasi masalah ini.
Selain itu, beberapa orang ada pula yang mencoba hipnosis untuk menghentikan kebiasaan buruk ini.
Kebiasaan menggigit kuku biasanya merupakan manifestasi dari kondisi ansietas atau kecemasan, stress, ataupun kebosanan.
Secara sosial, kebiasaan menggigit kuku merupakan perilaku yang tidak dapat diterima. Beberapa orang menggigit kuku mereka dengan sangat buruk sampai mengakibatkan jari mereka berdarah dan bentuk kuku mereka pun menjadi jelek.
Selain itu, kebiasaan buruk ini akan mengakibatkan bakteri berpindah dari kuku ke mulut maupun sebaliknya, sehingga dapat mengakibatkan infeksi. Tidak hanya kuku yang rusak, kebiasaan ini pun dapat merusak gigi dan gusi.
Berikut 5 tips untuk menghindari kebiasaan buruk menggigit kuku:
1. Jaga agar kuku tetap terawat rapi.
Beberapa para penggigit kuku tidak tahan apabila kuku mereka rusak. Namun, mereka malah tergoda untuk merapikannya dengan menggunakan gigi.
Selalu sediakan alat perawat kuku seperti gunting kuku ataupun kikir ke mana pun Anda pergi. Sehingga, apabila kuku Anda rusak atau pecah, Anda dapat merapikannya dengan alat-alat ini.
2. Gunakan alat dan bahan ini.
Anda dapat menggunakan krim, minyak, ataupun bahan pemoles kuku yang didesain khusus untuk menghentikan kebiasaan buruk ini.
Karena kebiasaan menggigit kuku merupakan kebiasaan yang tidak disadari, kini saatnya untuk mengembalikan kesadaran Anda. Ketika Anda tidak sadar menggigiti kuku yang sudah diolesi bahan-bahan tersebut, Anda akan langsung sadar karena merasakan rasa yang sangat tidak enak dari kuku Anda, bisa berupa rasa pahit ataupun pedas. Produk ini juga direkomendasikan bagi mereka yang memiliki kebiasaan menghisap jempol.
Beberapa orang ada pula yang menutupi kuku mereka dengan stiker ataupun plester untuk menghentikan kebiasaan ini. Dokter gigi juga dapat membuatkan Anda sebuah mouth guard untuk melindungi gigi Anda dari kerusakan.
3. Alihkan perhatian.
Anda dapat mengalihkan energi Anda untuk menggigit kuku ke hal lain. Misalnya dengan membuat tangan Anda tetap sibuk.
Anda dapat menggunakan stress ball yang dapat Anda remas. Anda juga dapat mencoba memiliki hobi baru yang membuat tangan Anda tetap sibuk, misalnya menggambar, menjahit, ataupun merajut.
4. Atasi penyebab kebiasaan menggigit kuku.
Coba telusuri mengapa Anda menggigit kuku. Apakah karena cemas, stress, ataupun bosan.
Apabila Anda merasa cemas ketika naik pesawat terbang, cobalah untuk membawa majalah ataupun laptop untuk menonton film untuk membuat Anda lebih santai. Apabila Anda merasa bosan di tempat kerja, cobalah untuk sedikit berjalan-jalan singkat.
5. Minta bantuan dari para ahli.
Apabila kebiasaan menggigit kuku Anda sudah sangat parah yang diakibatkan oleh gangguan psikologis, cobalah untuk meminta bantuan dari orang yang profesional di bidang ini,yaitu psikiater.
Kebiasaan menggigit kuku atau onychophagia, merupakan bagian dari kondisi psikologis yang disebut obsessive-compulsive disorders (OCD). Psikiater akan dapat membantu dengan memberikan obat, terapi ataupun kombinasi keduanya untuk mengatasi masalah ini.
Selain itu, beberapa orang ada pula yang mencoba hipnosis untuk menghentikan kebiasaan buruk ini.